Kemampuan penguasaan kosakata sangat penting diterapkan sejak dini agar anak dapat mengembangkan seluruh potensinya. Hasil observasi awal di TKN Pembina Sawang ditemukan penguasaan kosakata anak masih belum berkembang. Tujuan penelitian (1) Untuk mengetahui kemampuan penguasaan kosakata anak yang diterapkan APE beauty face dengan kemampuan penguasaan kosakata anak yang mengikuti pembelajaran konvensional di TKN Pembina Sawang, (2) Untuk mengetahui kemampuan penguasaan kosakata anak di TKN Pembina Sawang setelah mengikuti pembelajaran dengan APE beauty face. Metode penelitian yang digunakan Quasi Ekperimental dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak TK A, yang menjadi sampel yaitu A1 dan A2. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebelum penggunaan media yang bisa digunakan oleh guru kurang mampu meningkatkan kemampuan pengguasaank kosakat pada anak. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya pengenalan anak terhadap objek sekitar. Bahkan pembelajaran selama ini hanya menggunakan media biasa dan tidak ada modifikasi sama sekali. Namun, setelah penggunaan APE beauty face pada proses pembelajaran di TKN Pembina Sawang Aceh Utara, telah meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik. Berdasarkan langkah-langkah yang telah diselesaikan diatas, maka didapat thitung = 2,69. Kemudian dicari ttabel dengan dk = (15+15-2) = 28 pada taraf signifikan maka dari tabel distribusi t di dapat t(0,95)(28) = 1,70. Karena yaitu 2,69 > 1,70. Berdasarkan aturan pengambilan kesimpulan maka Ha terima dan Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan penguasaan kosakata anak yang diterapkan APE beauty face lebih baik dari pada kemampuan penguasaan kosakata anak yang mengikuti pembelajaran konvensional di TKN Pembina Sawang Aceh Utara.