Transformational Leadership dalam Mewujudkan Sekolah Ramah Anak di MIN 20 Tungkop Aceh Besar

Transformational leadership dapat diartikan pemimpin yang kharismatik dan mempunyai peran sentral serta strategi dalam membawa organisasi mencapai tujuannya. Kepemimpin ini juga harus mempunyai kemampuan untuk menyamakan visi masa depan dengan jajaran bawahannya, transformational leadership memegang peranan penting bagi terlaksannya Sekolah Ramah Anak. Tujuan peneliatian skripsi ini adalah: 1) Untuk mengetahui eksistensi dan potensi kepemimpinan transformational di MIN 20 Tungkop Aceh Besar, 2) Untuk mengetahui efektifitas kepemimpinan transformational dalam mewujudkan Sekolah Ramah Anak di MIN 20 Tungkop Aceh Besar, 3) Untuk mengetahui peluang dan tantangan kepemimpinan transformational dalam mewujudkan Sekolah Ramah Anak di MIN 20 Tungkop Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan dianalisa dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan kepala komite sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kepala sekolah sudah menerapkan eksistensi dan potensi kepemimpinan transformational di MIN 20 Tungkop Aceh Besar, serta memiliki dan memberi komitmen, visi, motivasi, inspirasi, dan menumbuhkan kreativitas pada seluruh guru, karyawan, dan komite sekolah MIN 20 Tungkop Aceh Besar serta mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Kedua, kepala sekolah sudah melakukan efektifitas dalam usaha mengubah kesadaran, membangkitkan semangat guru, karyawan, dan komite sekolah untuk mencapai tujuan ataupun visi dari Sekolah Ramah Anak, serta mengembangkan kreativitas guru, karyawan dan komite sekolah pada tingkat kemampuan potensial yang lebih baik. Ketiga, tantangan yang dihadapi yaitu kebanyakan orang tua siswa merokok didalam perkarangan sekolah saat menjemput anaknya akibat keterbatasan lahan sekolah, maka peluang yang diterapkan dengan cara menempelkan stiker maupun spanduk dilarang merokok, melakukan diskusi dengan pihak Kementerian Agama untuk pemekaran perkarangan sekolah.