Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Penanggulangan Perilaku Minuman Tuak Di SMP Negeri 2 Singkil Utara

Keberadaan Guru Bimbingan dan Konseling ini sangatlah penting karena dapat membantu siswa menghadapi permasalahan ataupun pencegahan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Peran guru BK membimbing para siswa yang membutuhkan bantuan, maka guru BK seharusnya tidak perlu untuk ditakuti. Malah seharusnya bisa berperilaku bersahabat dengan seluruh siswa di saat ada masalah maupun tidak ada masalah. Menurut Peniliti hal ini perlu dilakukan karena ini akan membuat interaksi antara konselor dan konseli semakin dekat. Sehingga anggapan para siswa tentang ketakutan siswa pada guru BK akan berkurang dan hilang. Peran guru BK di SMP Negeri 2 Singkil utara tidak efektif seperti peran yang seharusnya di lakukan, guru BK di SMP Negeri 2 Singkil Utara tidak pernah memberikan layanan informasi tentang bahaya minum tuak, dan tidak pernah melakukan pengawasan terhadap siswa. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah kepala Sekolah SMP Negeri 2 Singkil Utara, 1 orang guru Bimbingan Konseling, 1 orang wali kelas dan 5 orang siswa di SMP Negeri 2 Singkil Utara. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Perilaku minum tuak di SMP Negeri 2 Singkil Utara sangat marak dilakukan oleh siswa, dikarenakan didukung oleh faktor lingkungan masyarakat. Minuman tuak sangat mudah didapatkan di daerah singkil dengan cara membeli di parter tuak atau warung tuak. Siswa SMP Negeri 2 singkil utara minum tuak dimalam hari ketika adanya pesta perkawinan, atau sunnatan, dan acara keyboard dangdut. Lingkungan masyarakat singkil sangat menyulitkan bagi guru BK untuk mengawasi para siswa ketika berada dilingkungan masyarakat. Masyarakat singkil tidak terlalu mengkhawatirkan kepada para siswa yang ikut bergelimang diwaktu pessta keyboard berlangsung. Perilaku ini sangatlah miris jika kitalihat dari masyarakat.