Penyisihan Polutan pada Limbah Binatu Menggunakan Adsorben Arang Bambu Aktif

Perkembangan jasa binatu menyumbang dampak besar bagi pencemaran lingkungan, kesehatan manusia serta ekosistem yang berada di badan air. Dalam limbah binatu mengandung surfaktan, serta adanya penggunaan deterjen pada limbah binatu dapat mempengaruhi parameter seperti COD, TSS dan pH. Adsorpsi merupakan salah satu solusi menarik yang dapat diterapkan, karena dapat dilakukan dengan berbagai jenis material. Koagulan yang digunakan berupa karbon aktif yang berasal dari bambu. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui pengaruh variasi dosis optimum arang bambu aktif serta efisiensinya untuk menurunkan kadar pH, TSS, COD dan surfaktan. Arang bambu diaktifkan menggunakan aktivator Natrium Karbonat (Na 2 CO 3 ) dengan konsentrasi 20%. Pengujian awal air limbah sebelum dilakukan proses adsorpsi untuk pH, TSS, COD dan surfaktan sebesar (8,0), (183 mg/L), (411 mg/L) dan (6,512 mg/L) masih berada diatas standar baku mutu PERMEN LH No.5 Tahun 2014. Setelah dilakukannya penelitian, hasil menunjukkan bahwa pengaruh optimal arang bambu aktif terhadap penurunan pH (7,4), TSS (54 mg/L), COD (121,2 mg/L) dan surfaktan (4,416 mg/L) terjadi pada dosis arang sebesar 15 g/L