Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pidie mencatat sebanyak 310.000 warga Pidie wajib KTP, 10.900 belum melakukan perekaman E-KTP. Sementara jumlah penduduk sudah melakukan perekaman dan memiliki E-KTP sebanyak 299.100 penduduk yang sudah berumur 17 tahun keatas. Hal tersebut mengindikasikan bahwa implementasi pelayanan E-KTP di DISDUKCAPIL Kabupaten Pidie masih memiliki permasalahan ataupun kendala dalam pencapaian target yang telah ditentukan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) pada DISDUKCAPIL Kabupaten Pidie, dan apa saja dukungan dan hambatan yang terdapat dalam proses pembuatan E-KTP pada Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pidie. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi. Dan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Grand teori menurut moenir (2001:190) meliputi tiga bentuk layanan umum yaitu, layanan lisan, layanan tulisan, layanan perbuatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan pelayanan pembuatan E-KTP pada DISDUKCAPIL sudah baik sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). DISDUKCAPIL mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan dan Sekolah. Hambatan dalam pelayanan pembuatan E-KTP banyak masyarakat yang belum melakukan perekaman E-KTP, bahkan diatas umur 17 tahun juga masih ada yang belum melakukan perekaman E-KTP dan tidak stabilnya jaringan internet sehingga proses perekaman dan pencetakan E-KTP tidak bisa dilakukan, sehingga masyarakat harus menunggu satu sampai dua hari untuk pencetakan E-KTP. Harapan peneliti semoga pelayanan pembuatan E-KTP dan system jaringan internet di kantor DISDUKCAPIL Pidie agar dapat lebih ditingkatkan lagi untuk mendapat hasil yang lebih baik dari sebelumnya.