Biodiversitas Makrobentos Sebagai Bioindikator Pencemaran Disungai Sawang Mane Kabupaten Nagan Raya Sebagai Penunjang Praktikum Limnologi

Proses pembelajaran mata kuliah limnologi pada saat praktikum lapangan masih terdapat kendala pada saat pratikum limnologi diantaranya belum tersedianya modul pratikum sehingga mahasiswa hanya terpaku pada intruksi dosen. Khususnya pada materi kondisi perairan menggenang dan organisme perairan darat, salah satunya hewan bentos. Bentos yaitu kelompok organisme yang relatif menetap didasar perairan dan kerap dijadikan sebagai (indikator) kualitas perairan. Untuk mengetahui indeks keanekaragaman makrobentos. Untuk mengetahui pemanfaatan hasil penelitian tentang makrobentos sebagai bioindikator pencemaran di sungai Sawang Mane Kabupaten Kagan Raya untuk dapat dijadikan sebagai penunjang praktikum limnologi.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey eksploratif dengan cara melakukan pengamatan langsung (observasi) pada lokasi Penentuan stasiun pengamatan dilakukan secara purposive sampling (Cuplikan lansung) berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Diketahui bahwa terdapat 14 jenis Makrobentos dari 9 Famili dengan jumlah total 60 individu. Adapun jenis yang paling dominan dijumpai yaitu Anodonta woodianadengan jumlah 12 individu. Sedangkan jenis yang paling sedikit ditemukan yaitu Lymnaea rubiginosa dengan jumlah 1 individu. Indeks keanekaragaman makrobentos termasuk dalam kategori sedang dengan nilai H’= 2,4332. Bentuk dari hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi pembelajaran mata kuliah Limnologi dengan hasil uji kelayakan modul pembelajaran diperoleh hasil presentase kelayakan materi sebanyak 80% dengan kriteria layak digunakan. Sedangkan presentase media sebanyak 73,4% dengan kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran. Jadi hasil dari uji kelayakan media dan materi diperoleh nilai 7,6 % dengan kategori layak dijadikan sebagai media pembelajaranmatakuliahLimnologi.