Persepsi Masyarakat Terhadap Peninggalan Benteng Jepang Di Mukim Lamnga

Uswatun Hasanah, 170501017 (2022) Persepsi Masyarakat Terhadap Peninggalan Benteng Jepang Di Mukim Lamnga. Other thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of ¬Persepsi Masyarakat Terhadap Peninggalan  Benteng Jepang Di Mukim Lamnga] Text (¬Persepsi Masyarakat Terhadap Peninggalan Benteng Jepang Di Mukim Lamnga)
Uswatun Hasanah, 170501017, FAH, SKI, 085220507053.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Persepsi Masyarakat terhadap Peninggalan Benteng Jepang di Mukim Lamnga”. Mukim Lamnga merupakan salah satu daerah yang terdapat di Aceh memiliki peristiwa sejarah. Sejarah yang tidak dapat dilupakan oleh masyarakat adalah ketika masuknya Jepang ke Indonesia khususnya Aceh. Jepang membangun benteng yang disebut sebagai pillbox berfungsi sebagai tempat perlindungan pengintaian, dan pertahanan dari musuh. Sebaran banteng yang terdapat di Mukim Lamnga Aceh Besar terdiri dari Gampong Neuheun, Durung, dan Ladong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi benteng, respon masyarakat, dan nilai penting benteng. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Data lapangan diperoleh dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian dapat membuktikan bahwa benteng Jepang yang berada di Mukim Lamnga secara keseluruhan terdapat 14 buah dan tersebar di tiga gampong (desa), 1 benteng posisinya dalam tambak, 10 benteng berada di pantai dan 3 benteng lainnya di area kebun masyarakat. Kondisi benteng terbuat dari beton yang sangat kuat sehingga keutuhannya tetap terjaga, walaupun tidak dilakukan perawatan. Tingkat keutuhan 68% dari 14 benteng dengan kondisi struktur benteng masih utuh dan sisanya rusak bahkan ada dua benteng yang hanya tersisa pada bagian lantainya saja akibat perang pada masa penjajahan Jepang. Tanggapan masyarakat terkait dengan kenangan yang diturunkan secara regenerasi tentang cerita penjajahan Jepang masih menyisakan kesedihan bagi masyarakat yang berada di sekitar benteng Jepang, namun tidak menimbulkan rasa tidak suka yang berlebihan terhadap orang Jepang juga tinggalannya. Benteng Jepang sebagai objek yang diduga cagar budaya memiliki nilai penting sesuai dengan UURI No. 10 Tahun 2011 tentang Cagar Budaya. Kesimpulannya adalah kondisi benteng Jepang sebagian besar dalam keadaan utuh, memiliki nilai penting dan menjadi memorial bagi masyarakat lokal dan juga orang Jepang. Oleh karena itu maka diharapkan agar peninggalan Jepang yang ada di Mukim Lamnga dapat dijadikan sebagai objek cagar budaya sehingga terlindungi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X6 Sosial dan Budaya > 2X6.1 Masyarakat Islam > 2X6.15 Kelompok Sosial
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 306 Kebudayaan dan Pranata
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Uswatun Hasanah
Date Deposited: 15 Jun 2022 04:19
Last Modified: 15 Jun 2022 04:19
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/21240

Actions (login required)

View Item
View Item