Peran Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh Dalam Menjaga Stabilitas Harga Beras

Dalam menjamin ketersediaan dan kestabilan harga beras maka didirikan Perum Bulog sebagai perusahaan umum milik negara yang bergerak dibidang logistik. Untuk melaksanakan tugasnya maka dikeluarkanlah Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang kebijakan pengadaan beras dan penyaluran beras oleh pemerintah. Ketidakstabilan harga sangat perlu diperhatikan karena sangat mempengaruhi produsen dan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh dalam menjaga stabilitas harga beras serta mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menjaga stabilitas harga beras. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Aceh dalam menjaga stabilitas harga beras itu hanya sebagai operator atau pelaksana kebijakan sedangkan yang berfungsi sebagai regulator atau pembuat kebijakan adalah Badan Pangan Nasional. Kebijakan yang dilaksanakan oleh Bulog antara lain Operasi Pasar atau SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), penetapan HPP (Harga Pembelian Pemerintah), impor beras, dan Satgas pangan. Adapun faktor pendukung dalam menjaga stabilitas harga beras adalah telah dibentuk Badan Pangan Nasional (Bapanas), meninjau harga beras di pasar, melakukan pemerataan stok cadangan beras, melakukan operasi SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan), dan melakukan penyerapan beras di kilang-kilang padi dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya permainan pedagang beras di pasar, laju inflasi yang tinggi, faktor bencana alam seperti gagal panen, banjir.