Permasalahan peningkatan penduduk tidak bisa lepas dari kota-kota besar di indonesia termasuk salah satunya kota Banda Aceh. Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan hal dasar yang harus dipenuhi dan dengan adanya pertumbuhan populasi penduduk yang terus meningkat kebutuhan tempat tinggal merupakan masah serius untuk ditangani. Oleh karena itu, perlu adanya solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan dengan dibangunnya bangunan tempat tinggal atau hunian secara vertikal seperti Apartemen, selain itu bangunan apartemen yang dibangun beberapa lantai tetap harus memperhatikan aspek kenyamanan dan estetika dan keberlanjutan lingkungan dalam kawasan. Mengangkat isu kependudukan dan data yang menyebutkan bahwasanya belum ada pembangunan apartemen di Aceh menjadikan perancangan apartemen sangat potensial dengan pendekatan arsitektur kontemporer. Arsitektur kontemporer sebagai sebuah gaya arsitektur dapat mewujudkan sebuah perancangan yang kreatif, fleksibel, inovatif dan kekinian, juga menghadirkan konsep hunian yang praktis fungsional dan dinamis. Pola pendekatan dalam konsep rancangan mengaplikasikan penerapan prinsip arsitektur kontemporer oleh Egon Schirmbeck pada perancangan dengan strategi desain penerapannya melalui penetapan struktur bangunan yang kokoh, bentuk gubahan massa bangunan yang dinamis dan ekspresif, ruang terkesan terbuka dengan bukaan bangunan yang banyak, fasad bangunan menggunakan material transparan dengan adanya secondary skin, dan pengolahan lansekap secara optimal, dan perhatian terhadap kenyamanan pengguna dengan mengaplikasikannya pada penggunaan material.