Setiap pekerjaan memiliki risiko yang tidak dapat diprediksi dengan beberapa akibat yang diterima oleh para pihak dan dapat menyebabkan kerugian besar. Kebutuhan alat yang mendukung efisiensi dalam konstruksi bangunan sangat penting, terutama untuk mempercepat proyek pembangunan, mengurangi biaya, dan mempersingkat waktu kerja. Akad ijârah ‘ala al-‘amâl dapat diterapkan dalam kajian terhadap pekerjaan sopir mixer concrete truck, sehingga fokus kajian skripsi ini terkait, pertama bagaimana penetapan tugas sopir mixer concrete truck, kedua bagaimana bentuk pengendalian risiko kerja yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap kinerja sopir mixer concrete truck pada pemenuhan kebutuhan konsumen dan ketiga bagaimana tinjauan akad ijârah ‘ala al-‘amâl dalam penetapan tugas dan pengendalian risiko kerja sopir mixer concrete truck. Penelitian kualitatif ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan sosial normatif dengan melihat realita di kalangan sopir truk mixer yang berkerja untuk memenuhi kebutuhan konsumen berdasarkan perintah manajemen perusahaan, dan sistem pengendalian risiko yang digunakan berdasarkan kehandalan dalam menjalankan tugas. Data dikumpulkan melalui observasi wawancara dengan pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Bintang Mandiri Aceh menetapkan tugas bagi sopir mixer concrete truck dalam memenuhi pesanan konsumen dengan pembagian tugas sopir tidak dilakukan secara terstruktur oleh perusahaan, tetapi memilih secara mandiri siapa yang akan melakukan pengantaran dengan mempertimbangkan waktu pengantaran terakhir, lokasi, dan jumlah beton. Perusahaan menerapkan bentuk pengendalian risiko seperti, penyediaan peralatan keselamatan, pendampingan untuk sopir baru, komunikasi internal, penanganan keluhan konsumen, pendanaan untuk perbaikan kendaraan dan akurasi data kebutuhan konsumen. Dalam ketentuan akad ijârah ‘ala al-‘amâl, perusahaan harus mempertimbangkan penyesuaian waktu kerja dan penghargaan bagi sopir yang telah berpengalaman.