Berdasarkan observasi pertama yang dilakukan pada tanggal 3 November 2024 di MAN 2 Pidie, menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik lemah dalam menyusun kata menjadi kalimat dengan menggunakan “kata tanya”. Menurut peneliti bahwa penyebabnya adalah guru dalam mengajar menggunakan media yang menoton, peserta didik merasa bosan dan tidak memahami materi nahwu, sehingga peserta didik tidak mampu menjawab soal latihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Media Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) dalam pembelajaran nahwu di MAN 2 Pidie, dan untuk mengetahui penerapan Media Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) efektif dalam pembelajaran nahwu di MAN 2 Pidie. Adapun metodologi penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain pra-eksperimental dan menggunakan desain satu kelompok pre-test post-test. Sampel penelitiannya adalah semua peserta didik di kelas X. MIA.1 yang berjumlah 33 peserta didik. Adapun instrumen yang digunakan peneliti adalah tes dan lembar observasi. Dan hasil penelitiannya adalah kegiatan guru dalam penerapan Media Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) dalam pembelajaran nahwu memperoleh hasil 92,5 % bagus, karena kegiatan guru sesuai dengan langkah-langkah dan standar proses pembelajaran yang benar yang harus diikuti oleh guru dalam proses pembelajaran. Dan kegiatan peserta didik dalam penerapan Media Kotak Kartu Misterius (KOKAMI) dalam pembelajaran nahwu memperoleh hasil 82,5 % bagus juga, karena peserta didik aktif dan peduli dalam proses pembelajaran. Penerapan kegiatan guru dalam penerapan Media Kotak Kartu Misterius efektif dalam pembelajaran nahwu di man 2 pidie. Dan peneliti memilih tes wilcoxon signed rank –test dengan menggunakan “SPSS 25” dengan pemerolehan hasil tingkat sig.(2-tailed) 0,019 lebih kecil daripada tingkat signifikasi 0,05 ( artinya 0,019 < 0,05) yang menunjukkan bahwa hipotesis (Ha) di terima dan hipotesis (H0) di tolak.