Setiap tempat pemrosesan akhir (TPA) memiliki masa operasional yang telah direncanakan dapat dilihat dari daya tampung lahan dan timbulan sampah yang masuk ke TPA. Maka diperlukan perhitungan volume saat ini guna untuk mengetahui volume sampah sebenarnya yang tertampung pada landfilll setelah mengalami dekomposisi dan kompaksi yang mengakibatkan penurunan angka volume sampah pada landfilll. Survei fotogrametri merupakan sebuah metode untuk menggantikan metode konvensioal yang terkadang tidak bisa mewakili suatu area. Penelitian ini menyajikan data dalam bentuk 2D dan 3D. Permodelan 2D dapat membentuk topografi pada area landfilll dengan kondisi real time dan lebih detail, sehingga dapat melakukan pemantauan pada kondisi landfilll. Permodelan 3D menghasilkan data DEM (Digital Elevation Model) sehingga dapat mengetahui volume sampah yang tertampung pada area landfilll. Data yang didapatkan dari metode fotogrametri dengan data yang tertimbang pada TPA Regional Blang Bintang, menjadi acuan untuk menentukan sisa umur pakai TPA Regional Blang Bintang setelah mengalami faktor pemadatan. Hasil Peta kawasan yang dihasilkan menggunakan metode fotogrametri pada ketinggian 80 m dengan GSD 4 cm/piksel dalam skala peta 1:1.250 sangat jelas dan akurat sehingga kegiatan pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan dengan efisien. Berdasarkan data DEM terkontrol (titik kontrol tanah) dengan GNSS didapat hasil perhitungan volume sampah zona 1 adalah 38.714,53 m3 dengan status masih aktif, volume sampah zona 2 adalah 49.828,98 m3 status tidak aktif, volume sampah zona 3 adalah 61.546,61 m3 dengan status aktif dan volume sampah zona 4 adalah14.337,42 m3 dengan status aktif. Sisa umur pakai TPA Regional Blang Bintang setelah mengalami faktor pemadatan akan berakhir pada tahun 2027 bulan Juli hari ke-12.