Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh camat di Kecamatan
Blangkejeren dalam mengoordinasikan pemberdayaan masyarakat, terdapat ketidakmerataan pengembangan industri lokal antara desa, seperti desa Kuta Lintang dengan 20 industri makanan/minuman dan desa Gele dengan 1 industri. Berdasarkan permasalahan tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh camat di Kecamatan Blangkejeren, dan bagaimana pelaksanaan PP No. 17 Pasal 10 tentang tugas camat dalam mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat Menurut Siyasah Tanfidziyah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian field Research atau penelitian lapangan. Adapun hasil penelitian yang didapat adalah: Pertama, Hasil penelitian menunjukkan bahwa camat telah melaksanakan program sesuai prinsip administrasi pemerintahan yang efektif dan akuntabel, namun menghadapi tantangan anggaran terbatas dan koordinasi. Perbaikan dalam administrasi dan peningkatan keterlibatan masyarakat diperlukan untuk meningkatkan dampak pemberdayaan. Kedua, Dalam perspektif Siyasah Tanfidziyah, pelaksanaan tugas camat di Kecamatan Blangkejeren menunjukkan kesesuaian dengan prinsip administrasi pemerintahan yang efektif dan akuntabel. Camat telah berperan sebagai fasilitator dalam perencanaan dan evaluasi program pemberdayaan, meskipun menghadapi tantangan seperti anggaran terbatas dan koordinasi yang kurang optimal. Upaya camat mencerminkan prinsip efisiensi dan keterlibatan dalam pemerintahan, namun perbaikan dalam administrasi dan peningkatan keterlibatan masyarakat diperlukan untuk meningkatkan dampak
pemberdayaan.