Peneliti menemukan beberapa masalah di MTsS Lam Ujong Aceh Besar bahwa siswa di kelas dua mempelajari bahasa arab, tetapi mereka merasa bosan dan kurang tertarik terhadap pelajaran jumlah mufidah. Ada kemungkinan bahwa masalah ini disebabkan oleh guru yang mengajar tanpa media untuk membantu mereka sehingga mata pelajaran tersebut tidak mempengaruhi mereka. Guru membutuhkan media pengajaran yang tepat dalam prosedur belajar mengajar bahasa Arab, terutama dalam mengajarkan jumlah mufidah. Berdasarkan masalah ini, peneliti ingin meneliti penggunaan media Sentence Puzzle untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat (jumlah mufidah) di MTsS Lam Ujong Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keefektifan media Sentence puzzle untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat di MTsS Lam Ujong dan untuk mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penggunaan media Sentence puzzle untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan peneliti memilih desain eksperimen semu. Alat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dua buah tes dan observasi langsung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsS Lam Ujong Aceh Besar yang berjumlah 103 siswa. Peneliti mengambil sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas dua (A) dan siswa kelas dua (D) di MTsS Lam Ujong Aceh Besar. Siswa kelas dua (A) sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas dua (D) sebagai kelas kontrol, sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 34 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Sentence puzzle efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam meyusun kalimat. Berdasarkan uji Independent Samples Test, dengan menggunakan program IMB SPSS Stastistics 22, tingkat signifikansi Sig. (2-tailed) (0.020 lebih kecil dari 0.05) menunjukkan bahwa hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak. Aktivitas guru dan siswa saat menggunakan metode sentence puzzle sangat baik, seperti yang ditunjukkan pada lembar observasi aktivitas guru dan siswa bahwa nilai yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap guru sebesar 92,5%, dan nilai dari hasil pengamatan terhadap siswa sebesar 90%.