Generasi Alpha, yang lahir di era digital, menghadirkan tantangan tersendiri dalam pembentukan karakter, khususnya akhlak mulia, di tengah pengaruh teknologi dan media sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi, tantangan dan upaya mengatasi tantangan dalam pembinaan akhlak mulia generasi alpha oleh guru PAI di Sekolah Dasar Kota Sabang. Penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan yang menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan strategi yang diterapkan oleh guru PAI dalam pembinaan akhlak mulia generasi Alpha di Sekolah Dasar Kota Sabang berfokus pada pendekatan integratif yang melibatkan nilai-nilai agama dan moral dalam setiap aspek pembelajaran. Guru PAI menggunakan metode keteladanan, pembelajaran langsung melalui ceramah, diskusi, serta kegiatan keagamaan seperti shalat berjamaah dan pengajian. Selain itu, guru juga mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada pengembangan karakter dan moral, dengan tujuan untuk menginternalisasi akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari siswa. Tantangan utama yang dihadapi oleh guru PAI dalam pembinaan akhlak mulia generasi Alpha di Sekolah Dasar Kota Sabang adalah pengaruh negatif teknologi dan media sosial yang semakin mendominasi kehidupan siswa. Siswa sering kali terpapar pada konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral yang diajarkan di sekolah. Selain itu, kurangnya keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembinaan akhlak dan perbedaan pola asuh yang diterima siswa di rumah juga menjadi faktor penghambat. Hal ini menyebabkan sulitnya menciptakan kesadaran dan penerapan nilai-nilai akhlak mulia secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari siswa. Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru PAI di Sekolah Dasar Kota Sabang melakukan berbagai upaya, antara lain meningkatkan kolaborasi antara sekolah dan orang tua guna memastikan pembinaan akhlak mulia berlangsung secara konsisten di rumah dan di sekolah. Penggunaan teknologi juga diarahkan untuk mendukung pembelajaran akhlak, seperti melalui aplikasi atau platform online yang menyajikan konten-konten positif dan edukatif. Selain itu, evaluasi berkala dan pelaksanaan kegiatan refleksi bersama siswa dilakukan untuk memantau perkembangan akhlak mereka. Pendekatan yang holistik ini terbukti dapat mengurangi tantangan dalam pembinaan akhlak dan memperkuat karakter siswa dalam kehidupan sehari-hari.