Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang memberikan perhatian pada keberagaman gaya belajar, minat, dan kemampuan peserta didik, sehingga setiap individu dapat berkembang secara optimal. Dalam kurikulum merdeka, peran guru sebagai fasilitator sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memotivasi peserta didik agar aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi, pelaksanaan dan evaluasi dalam memotivasi siswa pada pembelajaran berdiferensiasi pada SD di Kota Sabang. Penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan yang menggunakan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam merencanakan pembelajaran berdiferensiasi di SD Kota Sabang dilakukan dengan menyusun materi yang sesuai dengan keragaman gaya belajar dan kemampuan peserta didik. Guru menggunakan berbagai pendekatan, seperti memperlihatkan gambar, gaya belajar auditori, dan aktivitas kinestetik, untuk memastikan semua peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Pendekatan ini didukung oleh penggunaan media pembelajaran yang beragam, seperti gambar, video, cerita inspiratif, diskusi kelompok, dan praktik langsung. Guru juga mempertimbangkan minat dan bakat peserta didik dalam menyusun materi, sehingga pembelajaran menjadi relevan dan sesuai dengan kebutuhan individu. Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk belajar sesuai dengan gaya belajar yang paling nyaman bagi mereka. Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di SD Kota Sabang bersifat responsif terhadap keberagaman peserta didik, dengan memadukan berbagai metode dan media yang fleksibel. Guru mendorong interaksi aktif melalui diskusi kelompok dan praktik langsung, yang tidak hanya memperkuat pemahaman materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial peserta didik. Evaluasi pembelajaran dilakukan secara holistik, menggunakan berbagai instrumen seperti tes formatif, lembar kerja, proyek, portofolio, dan observasi langsung. Penilaian dilakukan dengan rubrik yang dirancang untuk mengukur kreativitas, partisipasi, dan penerapan materi oleh peserta didik. Strategi ini menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan semua peserta didik.