Transparansi informasi publik merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan partisipatif. Penerapan Sistem Informasi Gampong (SIGAP) bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan data serta penyebaran informasi kepada masyarakat. Penelitian ini merupakan studi komparatif yang membandingkan penerapan SIGAP dalam peningkatan transparansi informasi publik di Gampong Peunyeurat dan Gampong Kuta Alam Kota Banda Aceh, dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gampong Peunyeurat lebih optimal dalam menerapkan SIGAP dibandingkan dengan Gampong Kuta Alam, dilihat dengan pemutakhiran data yang lebih terstruktur, partisipasi masyarakat yang lebih aktif, serta aksesibilitas informasi yang lebih baik. Sementara itu, Gampong Kuta Alam masih menghadapi kendala dalam pengelolaan sistem, sehingga transparansi informasi dalam penerapan SIGAP belum sepenuhnya maksimal. Faktor utama yang memengaruhi efektivitas penerapan SIGAP meliputi dukungan kebijakan, ketersediaan sumber daya, serta tingkat literasi digital masyarakat. Dengan adanya SIGAP, diharapkan transparansi informasi publik di tingkat gampong dapat semakin meningkat serta menjadi referensi bagi gampong lain dalam mengembangkan sistem informasi yang lebih efektif. Peningkatan pelatihan bagi perangkat gampong dan masyarakat, serta optimalisasi infrastruktur teknologi, menjadi langkah strategis yang perlu dilakukan agar SIGAP dapat berfungsi secara maksimal.