Taman madrasah memiliki potensi besar sebagai sarana belajar yang dapat mendukung proses pembelajaran siswa secara lebih interaktif dan menyenangkan. Namun, di MIN 20 Aceh Besar, pengelolaan taman sebagai sumber belajar belum sepenuhnya optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan taman madrasah dilakukan serta bagaimana taman dapat berkontribusi dalam meningkatkan pengalaman belajar siswa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, penelitian ini menggali informasi melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang melibatkan kepala madrasah, waka sarpras, dan guru IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan taman madrasah terdiri dari tiga tahap utama: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, taman dirancang agar selaras dengan kebutuhan pembelajaran siswa, mulai dari pemilihan lokasi, jenis tanaman, hingga desain taman yang ramah edukasi. Tahap pelaksanaannya, guru dan siswa ikut berpartisipasi dalam merawat taman serta memanfaatkannya sebagai media belajar. Sementara itu, evaluasi dilakukan untuk memastikan taman tetap terawat dan berfungsi optimal bagi siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan pengelolaan yang baik, taman madrasah dapat menjadi ruang belajar yang inspiratif, membantu siswa memahami pelajaran secara lebih nyata, serta menumbuhkan kesadaran mereka terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya keterlibatan lebih lanjut dari guru, siswa, serta masyarakat sekitar untuk memastikan taman dapat terus dimanfaatkan secara maksimal dalam mendukung pembelajaran